Sunday 11 January 2009

Penyemir Sepatu dari Borobudur


Malioboro adalah salah satu pusat wisata Domestik yang paling tua di zaman Indonesia Merdeka yang menjadi tujuan para turis domestik dan kadang-kadang turis mancanegara. Kehidupan para penjaja dagangan kaos batik, baju batik, celana pendek batik, sandal, tas, dan berbagai pernik-pernik oleh-oleh khas asal Yogya, serta para pemilik warung-warung lesehan disepanjang Jalan Malioboro sudah begitu menyatu dengan wilayah wisata di Jalan Maliboro ini. Jenis-jenis produk dagangan mereka sudah sesuai dengan lingkunag wisata Malioboro, sesuai dengan selera para wisatawan yang menginjungi wilayah itu.

Mereka memulai bisnis mereka dari pukul 10.00 pagi sampai setelah pukul 21.00 malam. Warung-warung lesehan umumnya masih mau melayani para pengunjung sampai larut malam, sebab di warung-warung lesehan inilah para mahasiswa, anak-anak muda, dan para wisatawan domestik itu menyantap makan malam setelah seharian belanja berbagai oleh-oleh untuk keluarga maupun sahabat mereka.

Dibawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X selaku Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta secara kesluruhan Yogyakarta adalah sebuah kota yang indah, tertata dengan rapi, pembangunan kota dan kota-kota Satelit seperti Sleman, Kaliurang, Bantul dan Muntilan ikut terbangun kehidupannya sebagai perluasan pembangunan kota Metropolitan Yogyakarta.

Model Pembangunan kota Yogyakarta patut dijadikan contoh model pembangunan bagi kota-kota Metropolitan lainnya di Indonesia.

Dalam kerangka untuk menyelami suka-duka dan pahit-getirnya kehidupan rakyat kecil di Yogyakarta, kami menyempatkan diri untuk makan malam di sebuah warung lesehan di Jalan Malioboro yang terkenal itu. Makanan-makanan yang tersedia cukup bervariasi, mulai dari ayam bakar, bebek goreng, gudeg Yogya, sate, dan lalapan sambal. Makanan-makanan itu memang sederhana dan murah disesuaikan dengan dayabeli masyarakat Yogya yang belum terlalu tinggi. Namun makanan-makanan itu bergizi cukup untuk membuat kita tetap sehat.

Belum lima menit kami duduk di warung lesehan, datanglah Nur, Penyemir Sepatu yang tiap malam bekerja di Jalan Malioboro. Pagi dan siang harinya Ia menjajakan jasa semir sepatu kepada para karyawan di Gedung-gedung Pemerintahan disepanjang Jalan Malioboro. Nur berusia sekitar 17 tahun dan sudah bekerja ditempat itu selama 3 tahun. Ia terpaksa putus sekolah karena Ia harus membantu kedua orangtuanya di Desa Borobudur, tempat kelahirannya.

Dengan tarif semir sepatu Rp 3000-5000 per pasang sepatu, Ia sudah mampu menghidupi dirinya dan kedua orangtuanya bersama adik-adiknya. Nur juga punya cita-cita bahwa suatu hari Ia bersama keluarganya dapat hidup lebih baik dari sekarang. Toh Indonesia sudah merdeka lebih dari 63 tahun, cukup untuk para Pemimpin negeri ini melaksanakan tugas mereka untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh para Pendiri Bngasa, yaitu Sukarno, Hatta, Syahrir, Panglima Sudirman, Sultan HB-IX, Adam Malik, dan lain-lainnya.

Sudah waktunya Indonesia menjadi sebuah negeri yang makmur, adil, aman, sentosa, gemah ripah loh jinawi, kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia sebagaimana dicita-citakan saat membentuk Negara Republik Indonesia pada tahun 1945.

Sudahkah cita-cita kemerdekaan Indonesia ini menjadi tujuan utama para Calon-calon Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, dan calon-calon Anggota DPR, DPRD yang sering berkampanye di berbagai tempat di Indonesia?

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog WARTA KEHIDUPAN

Blog WARTA KEHIDUPAN didedikasikan untuk mewartakan berbagai seluk-beluk kehidupan Rakyat Indonesia agar kita semua dapat memahami dan menyelami kehidupan sehari-hari mereka di alam dunia kemerdekaan Indonesia, sebab banyak diantara mereka yang terlupakan dan terlindas oleh gemerlapannya kehidupan para Selebriti, Tokoh, Pemimpin dan Kaum Jetset yang serba mewah.

Tujuan Blog ini adalah agar kita semua mawas diri, memberikan simpati atas kesukaran hidup mereka-mereka rakyat kebanyakan, serta bersedia untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup mayoritas rakyat Indonesia.

Tanggapan, saran-saran yang positif demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia sangat kita harapkan.

Wassalam,
Pengasuh Blog Warta Kehidupan